Senin, 15 Agustus 2016

teks eksplanasi Aurora



Bagaimana Fenomena Aurora Terjadi


Aurora (Dalam bahasa latin berarti "Matahari terbit") adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya). Di lintang utara, efek ini dikenal sebagai aurora borealis (aurora: dewi fajar, borealis: angin utara). Sementara di wilayah Antarctic, eefek ini dikenal sebagai aurora australis. Mereka menerangi bagian utara dan selatan secara horizontal dengan cahaya hijau atau kadang-kadang merah (samar-samar), kadangkala berwarna biru namun lebih sering berwarna hijau. Aurora bisa dilihat pada malam hari karena cahayanya tidak sekuat cahaya pada siang hari.

Fenomena Aurora terjadi saat matari memproduksi angin solar. Angin solar adalah aliran elektron dan proton yang dilepaskan dari matahari dikarenakan oleh energi kinetik yang tinggi. Partikel-partikel ini diisi dan menarik energi, yang berarti mereka mengkontribusi kan elektrisitas. Dalam kata lain, planet kita dikelilingi oleh sarung magnetik berukuran besar yang biasanya dipanggil Medan Magnet Bumi. Terkadang angin solar ini mengenai Bumi. Beberapa dari angin solar ini mengisi partikel yang mengarah kepada kutub-kutub bumi, yang kelihatan seperti lingkaran besar yang mengelilingi kutub.

Kenapa Aurora hanya ditemukan di kutub-kutub bumi? Ini karena medan magnet pada kutub utara dan selatan sangat kuat dibandingkan dengan daerah yang lain. Kutub-kutub dari medan magnet ini menarik proton dan elektron dari angin solar. Jadi fenomena ini lebih sering dilihat di daerah kutub.
Fenomena aurora ini terkait juga dengan selubung medan magnet atau magnetosfer Bumi dan aktivitas kemunculan bahaya dari Matahari. Semakin kuat dan lama cahaya aurora, dapat diperkirakan semakin kuat gangguan dari Matahari yang dikenal sebagai badai matahari ( solar storm). Badai Matahari adalah siklus kegiatan peledakan dahsyat dari masa puncak kegiatan bintik matahari ( sunspot ), biasanya setiap 11 tahun akan memasuki periode aktivitas badai matahari. Sedangkan gangguannya yang terjadi pada medan magnet Bumi, dinamakan badai magnet (magnetic storm). Perubahan medan magnet yang mendadak tersebut menyebabkan partikel bermuatan yang ada di atmosfer meningkat atau berubah arah (misalnya di lapisan ionosfer). Aurora juga bisa muncul bila terjadi fenomena lanjutan pada magnetosfer yang dikenal sebagai magnetic sub-storm. Peristiwa ini memunculkan aurora oval di kutub-kutub Bumi yang simetri satu sama lain. Meski fenomena ini telah diduga oleh para ahli sejak lama, bukti observasi baru diperoleh pada tahun 2001 melalui pengamatan satelit NASA.

Namun, terkadang aurora bisa terlihat pada puncak gunung di iklim tropis,akan tetapi fenomena ini sangat jarang terjadi. Aurora telah di observasi pada planet lain selain bumi yang memiliki medan magnet, seperti Jupiter, Saturnus dan yang baru-baru ini, Mars. Hal ini diyakini menjadi fenomena yang tersebar paling luas pada tata surya dan selebihnya.



referensi :